Ikan mas atau
Cyprinus Carpio didatangkan ke Indonesia dari Eropa dan Tiongkok. Menurut
sejarah, sejak tahun 1860 masyarakat Ciamis, Jawa Barat, sudah menguasai cara
pembenihan ikan mas dengan bantuan kakaban. Kakaban merupakan suatu alat yang
terbuat dari ijuk untuk meletakan telur hasil pembuahan.
Yusuf Ramli Komira menangkap
beberapa cara untuk membudidayakan ikan mas ini. Di alam aslinya ikan mas hidup
di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada
ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 20 derajat sampai 25 derajat
celcius. Ikan mas termasuk hewan Omnnivora atau pemakan segala sehingga di alam
makanan Ikan mas berupa daun-daunan, lumut, serangga, cacing dan lain
sebagainya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat
menyerupai alam aslinya.